
Mungkin salah satu pendorong 'pembelian lebih' seperti itu terletak pada canggihnya salah satu perangkat marketing bertajuk POP (Point of Purchase) atau jika diterjemahkan langsung berarti titik-titik penjualan. POP adalah salah satu jurus yang digunakan saat penjualan langsung berbentuk iklan dengan memanfaatkan display produk dan space dalam department store atau toko. Fungsinya tentu saja menarik perhatian dan menggugah semangat pengunjung untuk melakukan pembelian. POP memanfaatkan setiap sudut dari toko semaksimal mungkin untuk mengalihkan perhatian pembeli. Oleh karena itu POP pun telah menjadi bagian penting dari space management sebuah departmens store.
Penelitian yang dilakukan oleh POPAI (Point of Purchase Advertising Institute) pada tahun 2012, membuktikan bahwa 76% pembelian yang dilakukan di dalam toko adalah pembelian yang tak direncanakan sebelumnya (unplanned buying). Keputusan pembelian itu terjadi saat pembeli berada di dalam toko.
Persentase unplanned buying ini meningkat dari penelitian yang dilakukan pada tahun 1995 yang hanya sebesar 70%. Sehingga dengan penerapan POP yang tepat dari pemilik toko atau produsen, kemungkinan terjadinya pembelian semakin tinggi pula. Nah, tidak ada salahnya kita mengenal beberapa contoh POP yang biasa dihadirkan di toko atau supermarket langganan kita.
Sebenarnya kita sudah sangat familiar dengan kehadiran mereka, hanya saja kita mungkin belum tersadar benar bahwa iklan-iklan tersebut cukup mempengaruhi psikologi calon pembeli.
Berikut beberapa alat promosi yang termasuk POP :
Hanging Mobile.
Display berbentuk plastik atau karton yang dipasang pada plafon toko. Biasanya bisa berputar bila tertiup angin. Tempatnya yang mudah terjangkau pandangan mata disertai tampilan yang eye catching membuatnya mudah memancing perhatian pembeli.
Shelf Talker.
Shelf talker adalah papan iklan yang dipasang berdekatan rak produk yang diiklankan.
Standing Display atau Standing Banner.
Display dari bahan khusus yang dipajang di atas rak atau lantai berisi gambar yang cukup provokatif untuk menarik minat pembeli. Misalnya gambar model berpakaian trendy berbahan tripleks setinggi manusia yang dipajang dekat divisi penjualan pakaian.
Shopblind.
Shopblind adalah spanduk-spanduk berukuran sedang atau kecil yang dipajang di depan toko untuk memamerkan penawaran-penawaran terbaik dari produsen yang produknya dipasarkan di toko tersebut.
Flag Chain.
Flag chain adalah bendera-bendera kecil yang dipajang untuk menyemarakkan toko. Bendera ini selain menyemarakkan juga menampilkan brand atau iklan produk-produk tertentu.
Roll Sticker.
Iklan ini berbentuk stiker panjang berisi gambar logo yang dicetak berulang-ulang sepanjang stiker. Selain logo, roll sticker juga biasa berisi pesan-pesan sponsor. Penempatannya dilatekkan pada rak barang sehingga dapat menggoda pandangan jika pembeli sedang memilih belanjaannya.
Tinplate.
Tinplate adalah cetakan yang dipajang pada papan plat. Biasanya dipajang pada pintu masuk toko.
Wobbler.
Display produk yang dibuat dari karton atau plastik berbentuk bundar, oval, segitiga, atau disesuaikan dengan bentuk produk yang diiklankan. Biasa di tempel pada rak barang, atau dekat meja kasir.